Sebagian besar alasan orangtua memberikan telepon genggam pada
anak-anaknya adalah agar ia mudah dihubungi atau tahu dimana keberadaan
si anak. Tapi seringkali orangtua tidak menyadari hal-hal lain yang
mungkin timbul saat anak diberikan handphone.
Hati-hati dengan Handphone (i.telegraph.co.uk) |
Berikut ini
beberapa hal atau kondisi yang bisa terjadi jika anak diberikan
kebebasan menggunakan handphone, seperti dirangkum oleh detikHealth, Senin (18/6/2012) yaitu:
1. Bahaya kesehatan terutama jika anak belum berusia 12 tahun
Anak bukanlah orang dewasa yang bertubuh kecil, jadi seharusnya memang tidak menggunakan handphone sebelum usia 12 tahun. Hal ini karena sistem kekebalan tubuh anak masih berkembang dan ia lebih sensitif terhadap hal-hal seperti ultraviolet atau radiasi dari telepon genggam.
Studi yang dilakukan peneliti Imperial College London mendapatkan anak berusia di bawah 12 tahun yang dibekali telepon genggam oleh orangtuanya paling rentan terhadap semua dampak negatif dari penggunaan handphone tersebut.
Salah satu tanggung jawab anak adalah belajar dan sekolah, tapi jika anak terlalu bebas menggunakan telepon genggamnya maka ia cenderung mengabaikan kewajibannya ini. Kondisi ini tak urung bisa membuat prestasi anak jadi menurun. Untuk itu beberapa ahli tidak menyarankan orangtua memberikan gadget canggih sebagai hadiah atas prestasi anak.
Kondisi ini dialami oleh remaja belia berusia 12 tahun, Oscar Rushen yang sedang tergila-gila menelepon pacarnya hingga membuat tagihan telepon ayahnya membengkak sampai Rp 25 juta. Hal ini tentu saja membuat sang ayah kewalahan membayar tagihan telepon sendiri, dan sang anak pun dilarang menggunakan handphone.
Jika memang orangtua ingin memberikan handphone untuk anaknya agar mudah dipantau atau dihubungi, sebaiknya berikan limit tertentu untuk pulsanya seperti prabayar sehingga bisa diatur penggunaan pulsanya.
Anak-anak umumnya belum terlalu mengerti dengan berbagai macam SMS Premium yang muncul di handphone-nya, sehingga tak jarang banyak anak yang terjebak oleh SMS atau telepon premium ini. Untuk itu orangtua memiliki peran yang penting dalam memberitahu anak bagaimana cara menggunakan telepon genggam yang benar.
Salah satu kebutuhan anak dalam memenuhi proses perkembangan dan pertumbuhannya adalah bermain dan sosialisasi dengan anak lain. Tapi anak yang sudah kecanduan telepon genggam cenderung lebih senang bermain dengan gadgetnya dibanding dengan anak-anak lain.
Tak jarang anak-anak ini jadi kurang suka saat harus bersosialisasi dengan anak-anak lain untuk bermain bersama, sehingga mempengaruhi perkembangan dan juga membuatnya tidak banyak melakukan kegiatan fisik.
Sumber : health.detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar