close
divahoki88.com

Selasa, 12 Juni 2012

Membedakan Antara Kondom Alam dan Buatan

Sebagian besar orang menggunakan kondom buatan karena memberikan perlindungan yang lebih dari kondom alami. Tetapi orang yang alergi terhadap lateks, lebih baik menggunakan kondom alami.
Alergi terhadap lateks, gunakan kondom alami.

Kondom alami terbuat dari bahan alam seperti kulit domba. Sedangkan kondom buatan terbuat dari zat kimia yang diperoleh dari lateks atau poliuretan.

Catatan sejarah menunjukkan bahwa kondom alami telah digunakan pada awal tahun-tahun awal Kekaisaran Romawi. Pada masa itu, kondom alami terbuat dari selubung membran usus domba, seperti dikutip dari onlymyhealth, Selasa (12/6/2012).

Kondom ini dapat menutupi penis selama hubungan seksual dan menyediakan kontrasepsi yang efektif. Tetapi seiring berkembangnya waktu, kondom alami terbuat dari kulit domba yang telah diproses sedemikian rupa hingga berbetuk seperti kondom buatan.

Perbedaan antara kondom alami dengan kondom buatan adalah kondom alami terasa lebih hangat ketika digunakan daripada kondom buatan. Hal ini akan membuat Anda merasa lebih baik dalam menggunakan kondom.

Akan tetapi kondom alami tidak lebih aman daripada kondom buatan karena memiliki pori-pori kecil yang lebih berisiko terhadap penularan virus penyebab penyakit menular seksual karena pori-pori pada kondom tersebut.

Tetapi kondom alami hampir sama baiknya dengan kondom buatan dalam memberikan perlindungan terhadap kehamilan yang tidak diinginkan. Kondom alami tetap mampu mencegah bocornya sperma meskipun memiliki pori-pori kecil. Pori-pori ini terlalu kecil untuk memungkinkan sperma dapat melewatinya.

Kondom alami tidak memberikan perlindungan yang baik ketika digunakan selama seks oral. Kondom buatan memberikan perlindungan yang lebih baik dari bahaya seks oral seperti penularan HIV dan penyakit menular seksual lainnya.

Harga kondom buatan jauh lebih murah jika dibandingkan dengan kondom alami. Pengguna kondom alami biasanya hanya pria yang alergi terhadap lateks saja.

Sumber : health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar