close
divahoki88.com

Rabu, 04 April 2012

Kecerobohan Saat Menggunakan Alat Kontrasepsi

Kontrasepsi digunakan untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Tapi beberapa orang tetap ada yang hamil, biasanya disebabkan kesalahan dalam menggunakan kontrasepsi. Kesalahan apa saja itu?
Kecerobohan yang terjadi dalam menggunakan kontrasepsi adalah masalah yang umum terjadi. Tanpa disadari kecerobohan ini bisa memicu terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan.

Berikut ini beberapa kesalahan yang cukup fatal dari penggunaan kontrasepsi, seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (4/4/2012) yaitu:

1. Mengonsumsi antibiotik rifampin
Antibiotik rifampin bisa merusak kontrasepsi hormonal termasuk pil, koyo atau cincin vagina. Selain itu obat antikonvulsan oral untuk infeksi ragi, obat HIV dan herbal tertentu bisa menjadi masalah untuk beberapa jenis kontrasepsi. Sebaiknya tanyakan dokter terlebih dahulu mengenai kemungkinan interaksi.
2. Menggunakan lubrikan (pelumas) yang salah
Pelumas berbahan dasar minyak secara drastis bisa melemahkan kondom lateks hanya dalam waktu 60 detik. Jika menggunakan kontrasepsi kondom sebaiknya pilihlah pelumas berbahan dasar air atau silikon.
3. Memiliki kuku yang panjang
Kuku yang panjang berisiko memicu robekan di kontrasepsi. Bahkan robekan yang kecil bisa jadi lebih besar saat berhubungan seksual.
4. Tidak konsisten
Kelupaan mengonsumsi 3 pil kontrasepsi atau lebih bisa menghancurkan pil-pil kontrasepsi yang sudah dikonsumsi sebelumnya sehingga membutuhkan kontrasepsi cadangan. Jika yang terlewatkan hanya 1-2 pil maka butuh kontrasepsi cadangan seperti kondom selama 7 hari.
5. Mengonsumsi pil yang salah
Ada berbagai jenis pil kontrasepsi yang tersedia dan harus disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi tubuhnya, misalnya apakah sedang menyusui, memiliki penyakit jantung, migrain atai kondisi lain. Karena itu penggunaan kontrasepsi ini harus melalui konsultasi dengan dokter agar efeknya maksimal.
6. Menggunakan kondom yang salah
Kondom yang terlalu kecil bisa pecah, dan ada beberapa bukti yang menunjukkan kondom poliuretan lebih mudah pecah atau robek dibanding lateks. Namun jika memiliki alergi lateks, cobalah mencari kondom dengan bahan lain yang tidak menimbulkan alergi atau iritasi.
 Sumber :  health.detik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar